Meninjau pantun merupakan salah satu sastra bangsa, maka kedudukan pantun itu sendiri perlu dilestarikan agar putra-putri Indonesia tetap mengenal pantun (pantun kepahlawanan,
pantun jenaka, pantun nasehat, dsb) dan memahami perbedaan pantun dan puisi, agar budaya bangsa tidak punah ditelan perkembangan teknologi. Terlebih lagi pantun yang berisikan pesan tentang kepahlawanan. Oleh karena itulah Media Berita ingin menyuguhkan kumpulan pantun kepahlawanan sebagai upaya membangkitkan semangat kepahlawanan dalam bentuk pantun.
Kumpulan Pantun Kepahlawanan Pilihan
Adakah perisai bertali rambut,
rambut di pintal akan cemara.
Adakah misai tahu takut,
kami pun mudah lagi perkasa.
Hang Jebat Hang Kesturi,
budak-budak raja Melaka.
Jika hendak jangan dicuri,
mari ita bertentang mata.
Kalau orang menjaring ungka,
rebung seiris akan mengukusnya.
Kalau orang tercorong kemuka,
ujung keris akan menghapusnya.
Redup bintang hari pun subuh,
subuh tiba bintang tak nampak.
Hidup pantang mencari musuh,
musuh tiba pantang ditolak.
Esa elang kedua belalang,
takkan kayu berbatang jerami.
Esa hilang dua terbilang,
takkan Melayu hilang dibumi.