Kumpulan Pantun Pribahasa


Usai meluncurkan pantun percintaan beberapa waktu lalu, kini saatnya untuk melanjutkan pembahasan tentang pantun lainnya, yakni Pantun Pribahasa. Sedikit penjelasan, pantun pribahasa mengadung pesan amanah yang diungkapkan melalui kata atau kalimat pribahasa. Bagi yang gemar seni pantun, mudah-mudahan kumpulan pantun pribahasa berikut dapat menambah koleksi kumpulan pantun Anda dirumah serta dapat melestarikan seni budaya kita yang makin lama semakin terabaikan oleh perkembangan zaman.

Kumpulan Pantun Pribahasa
Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian.

Ke hulu memotong pagar,
jangan terpotong batang durian.
Cari guru tempat belajar,
jangan jadi sesal kemudian.

Kerat-kerat kayu di ladang,
hendak dibuat hulu cangkul.
Beberapa berat mata memandang,
berat lagi bahu memikul.

Harapkan untuk menggamit,
kain dibadan diedahkan.
Harapkan guru dilangit,
air tempayan dicurahkan.

Pohon pepaya didalam semak,
pohon manggis sebesar lengan.
Kawan tertawa memang banyak,
kawan menangis diharap jangan.

Pucuk pauh delima batu,
anak sembilang ditapak tangan.
Biar jauh di negeri satu,
hilang di mata di hati jangan.

Bagaimana tidak dikenang,
pucuknya  pauh selasih Jambi.
Bagaimana tidak terkenang,
dagang yang jauh kekasih hati.

Duhai selasih janganlah tinggi,
kalaupun tinggi berdaun jangan.
Duhai kekasih janganlah pergi,
kalaupun pergi betahun jangan.

Batang selasih mainan budak,
berdaun sehelai dimakan kuda.
Bercerai kasih bertalak tidak,
seribu tahun kembali juga.

Bunga Cina bungan karangan,
tanamlah rapat tepi perigi.
Adik dimana abang gerangan,
bila lah dapat bertemu lagi.

Kalau ada sumur di ladang,
bolehlah kita menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
bolehlah kita berjumpa lagi.