Pantun adalah bentuk sastra asli Indonesia. Pantun merupakan bentuk puisi lama. Menurut isinya, macam-macam pantun terdiri atas pantun nasehat / pantun nasihat, pantun jenaka, pantun teka-teki dan masih banyak lagi. Secara umum ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
- Tiap bait (koplet) terdiri atas 4 baris (larik)
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
- Bersajak silang (a-b-a-b)
- Baris pertama dan kedua adalah sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah is
Berikut contoh kumpulan pantun nasehat
Kumpulan Pantun Nasehat / Pantun Nasihat Terbaik
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahat jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
Cepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan putus harapan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Ada ubi diatas talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian
Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu bermanfaat
Kumpulan Pantun Nasihat Pilihan
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Ada dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning ditengah balah
Berumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orant tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Parang ditelak ke batang sena
Belah buluh teruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan permata
Ngun Syah Betara Sakit
Panahnya bernama Nila Gandi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang kerja boleh menjadi
Jalan-jalan ke Kota Blitar
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
Monyet bergelar si buruk rupa
Suka memanjat pohon jambu
Ayo kawan selagi muda
Kita beromba mencari ilmu
Buah jambuku dipetik
Disimpan dan kami timbun
Wahai anakku si cantik
Segeralah engkau bangun!
Kemana kancil kita kejar
Kedalam pasar kita mencari
Ketika kecil rajin belajar
Setelah besar senanglah diri
Jangan bersembunyi di kolong
Di kolong meja ada hewan
Janganlah engkau menjadi sombong
Orang sombong sedikit kawan
Membuat acar ditengah jalan
Ada orang menuntun sapi
Belajar cuma asal-asalan
Bagai bunga kembang tak jadi
Oleh-oleh dari Sukabumi
Jangan sekedar sepatu sandal
Boleh kita krisis ekonomi
Asalkan jangan krisis moral
Anak bayi belum bergigi
Tapi bisa makan ketupat
Konsumsilah makanan bergizi
Agar tubuh menjadi sehat
Makan tahu di tepi jalan
Sambil lihat kuda lari kencang
Anakku yang kubanggakan
Jangan pernah lupa sembahyang
Ibukota negara di Jakarta
Bandung ibukota Jawa Barat
Tidak ada artinya kaya harta
Jika tidak beuntung akhirat
Berbelanja ke Bu Satunah
Buka pagi sampai malam
Janganlah suka memfitnah
Fitnah itu amat kejam
Sebulan tidak terlalu lama
Dia dan aku disebut kami
Tak jadi soal beda agama
Persaudaraan tetap bersemi
Sukailah sayur terong
Terong muda lebih baik
Jika engkau suka berbohong
Engkau termasuk orang munafik
Padi merunduk tanda berisi
Berilmu karena sekolah
Jangan terpaku di depan televisi
Ambil buku dan pelajarilah!
Jika kita makan ubi
Jangan lupa duduk beralas
Jika kita berhutang budi
Jangan lupa untuk membalas
Ada kaca terpecah-pecah
Ada nenek minum jamu
Daripada kita marah-marah
Lebih baik menuntut ilmu
Buat apa menyeterika
Kalau bajunya basah
Buat apa mencari dia
Kalau dia putus sekolah
Naik sepeda menerjang pagar
Sungguh malu jatuh terjengkang
Zaman sekarang malas belajar
Kelak hidupnya terbelakang
Satu dua tiga dan empat
Lima enam tujuh delapan
Tuntutlah ilmu sampai dapat
Sudah tua menyesal, jangan
Tari Yapong tarian santai,
gerak indah lagi semangat.
Wahai kawan janganlah lalai,
mari belajar dengan giat.